Confirming you are not from the U.S. or the Philippines

By giving this statement, I explicitly declare and confirm that:
  • I am not a U.S. citizen or resident
  • I am not a resident of the Philippines
  • I do not directly or indirectly own more than 10% of shares/voting rights/interest of the U.S. residents and/or do not control U.S. citizens or residents by other means
  • I am not under the direct or indirect ownership of more than 10% of shares/voting rights/interest and/or under the control of U.S. citizen or resident exercised by other means
  • I am not affiliated with U.S. citizens or residents in terms of Section 1504(a) of FATCA
  • I am aware of my liability for making a false declaration.
For the purposes of this statement, all U.S. dependent countries and territories are equalled to the main territory of the USA. I accept full responsibility for the accuracy of this declaration and commit to personally address and resolve any claims or issues that may arise from a breach of this statement.
We are dedicated to your privacy and the security of your personal information. We only collect emails to provide special offers and important information about our products and services. By submitting your email address, you agree to receive such letters from us. If you want to unsubscribe or have any questions or concerns, write to our Customer Support.
Octa trading broker
Open trading account
Back

USD/IDR Memantul dari 15.800 ke 15.868, Keyakinan Konsumen Indonesia Bulan November Naik ke 125,9

  • Penurunan USD/IDR masih dibatasi oleh level angka bulat di 15.800, kini memantul lebih tinggi ke 15.868.
  • Keyakinan Konsumen Indonesia untuk bulan November meningkat ke 125,9, tertinggi sejak April 2024.
  • Penjualan Ritel Indonesia, IHK dan IHP AS akan menyedot perhatian para pelaku pasar pekan ini.

Pasangan mata uang USD/IDR pada awal pekan ini di hari Senin, sedang bergerak di sekitar 15.868 setelah sempat menyentuh level indikator Simple Moving Average (SMA) 20 periode pada grafik harian yang kini berada di 15.885. Pasangan mata uang ini telah keluar dari kisaran perdagangan dari pekan-pekan sebelumnya yang berada di 15.827-15.972, namun penurunan masih tertahan level support angka bulat di 15.800. Indeks Dolar AS (DXY) bergerak di bawah SMA 20 periode pada saat berita ini ditulis, sedang bergerak di sekitar level 106.

Bank Indonesia (BI) telah melaporkan Keyakinan konsumen Indonesia untuk bulan November, yang meningkat ke 125,9 melampaui angka pada bulan sebelumnya yang tercatat di 121,1 – tertinggi sejak April 2024. Data ini dapat membantu Rupiah Indonesia bertahan terhadap penguatan Dolar AS dalam jangka pendek.

Pada hari Jumat, pekan lalu, AS menerbitkan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan November, yang menunjukkan bahwa negara ini menambahkan 227.000 posisi pekerjaan baru di atas 200.000 yang diharapkan, jauh di atas 36.000 (direvisi dari 12.000) pada bulan sebelumnya. Tingkat Pengangguran naik ke 4,2% dari 4,1% sebelumnya, sesuai dengan yang diharapkan.

Secara umum, pasar tenaga kerja di Amerika Serikat terlihat sehat, namun data-data terkait ketenagakerjaan AS ini tidak cukup untuk mengubah kebijakan The Fed selanjutnya karena  gagal memicu tindakan yang relevan menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan pada tanggal 17-18 Desember.

Selanjutnya pada pekan ini, Indonesia akan merilis data Penjualan Ritel bulan Oktober pada hari Selasa, kemudian AS akan merilis Harga Konsumen (IHK) November pada hari Rabu, yang diprakirakan stabil di 0,2% bulan-ke-bulan (MoM). Dilanjutkan dengan rilis Indeks Harga Produsen (IHP) AS pada hari Kamis.


 

Keyakinan Konsumen Indonesia Bulan November Naik ke 125,9 Dibandingkan 121,1 Sebelumnya

Keyakinan konsumen Indonesia meningkat menjadi 125,9 pada bulan November, lebih tinggi dari 121,1 pada bulan sebelumnya.
Read more Previous

USD/INR Menguat di Tengah Kekhawatiran Ekonomi dan Permintaan Dolar AS

Rupee India (INR) melemah di hari Senin. Pelemahan dalam Yuan Tiongkok, permintaan Dolar AS (USD) yang meningkat dari para importir dan perusahaan-perusahaan minyak lokal, dan kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan domestik dapat membebani mata uang lokal dalam waktu dekat. Meskipun melemah, ekspektasi peningkatan pengeluaran pemerintah dan intervensi valuta asing oleh Reserve Bank of India (RBI) dapat membantu membatasi kerugian INR.
Read more Next