Confirming you are not from the U.S. or the Philippines

By giving this statement, I explicitly declare and confirm that:
  • I am not a U.S. citizen or resident
  • I am not a resident of the Philippines
  • I do not directly or indirectly own more than 10% of shares/voting rights/interest of the U.S. residents and/or do not control U.S. citizens or residents by other means
  • I am not under the direct or indirect ownership of more than 10% of shares/voting rights/interest and/or under the control of U.S. citizen or resident exercised by other means
  • I am not affiliated with U.S. citizens or residents in terms of Section 1504(a) of FATCA
  • I am aware of my liability for making a false declaration.
For the purposes of this statement, all U.S. dependent countries and territories are equalled to the main territory of the USA. I accept full responsibility for the accuracy of this declaration and commit to personally address and resolve any claims or issues that may arise from a breach of this statement.
We are dedicated to your privacy and the security of your personal information. We only collect emails to provide special offers and important information about our products and services. By submitting your email address, you agree to receive such letters from us. If you want to unsubscribe or have any questions or concerns, write to our Customer Support.
Octa trading broker
Open trading account
Back

Peristiwa-Peristiwa Penting untuk Pasar Indonesia Pekan Depan

  • IHSG ditutup sedikit naik pada hari perdagangan terakhir pekan ini kemarin.
  • Para investor akan menghadapi peristiwa dan data penting pekan depan.
  • Pasar ingin tahu respons Bank Indonesia terhadap keriuhan tarif Perdagangan AS.

IHSG menutup pekan yang singkat ini di 6.438,26 naik 0,60% pada Kamis lalu. Sementara imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun dan 30 tahun masing-masing ditutup di 6,933% dan 7,141%, juga tidak menunjukkan pergerakan signifikan menuju libur untuk memperingati Wafat Yesus Kristus.

Investor akan menghadapi data dan peristiwa penting minggu depan. Pertama, investor akan menghadapi Neraca Perdagangan/Ekspor Impor Indonesia di bulan Maret 2025 pada hari Senin, 21 April. Dalam laporan sebelumnya, Neraca Perdagangan Indonesia di Februari 2025 surplus $3,12 miliar. Surplus pada bulan pelaporan bersumber dari perdagangan non-migas karena kinerja ekspornya yang positif. 

Ekspor-ekspor tersebut adalah komoditas berbasis sumber daya alam seperti lemak dan minyak nabati/hewani, logam mulia dan perhiasan/permata, serta produk manufaktur, kendaraan dan berbagai produk kimia, seperti dilansir Bank Indonesia. Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi tujuan utama ekspor non-migas Indonesia. 

Pada hari Selasa, 22 April 2025, Bank Indonesia (BI) memulai hari pertama Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan berakhir pada hari Rabu bersamaan dengan keputusan suku bunga. BI pada bulan Maret 2025 mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%, suku bunga deposit fasility di 5,00%, dan suku bunga lending facility di 6,50%. Dalam konfrensi pers pasca RDG, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, "Pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga dengan baik di tengah ketidakpastian yang masih tinggi. Ke depan, Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran terus dioptimalkan."

Pasar ingin tahu bagaimana sikap BI di tengah keriuhan tarif perdagangan Trump pada mitra-mitra dagangnya termasuk Indonesia dan dampaknya pada kebijakan bank sentral. Meskipun Trump memberikan jeda 90 hari dari tarif timbal balik untuk melakukan negosiasi perdagangan.

Pada hari Kamis, Indonesia hanya akan merilis data Perkembangan Uang Beredar untuk Maret 2024. Pada bulan sebelumnya, Uang Beredar dalam arti luas (M2) sebesar Rp9.239,9 triliun atau tumbuh 5,75% tahun-ke-tahun. Sedangkan para hari Jumat, akan ada rilis laporan Survei Kegiatan Dunia Usaha kuartal pertama 2025 dan Prompt Manufacturing Index (PMI) juga untuk kuartal pertama 2025.

Indikator Ekonomi

Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia

Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Rab Mar 19, 2025 07.30

Frekuensi: Tidak teratur

Aktual: 5.75%

Konsensus: 5.75%

Sebelumnya: 5.75%

Sumber: Bank Indonesia

 

Muller, ECB: Suku bunga tidak lagi menjadi kendala bagi aktivitas ekonomi

Pengambil kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) Madis Muller menjelaskan pada hari Jumat bahwa keputusan mereka untuk memangkas suku bunga kunci sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan bulan April didukung oleh penurunan harga energi dan tarif
Read more Previous

Bank Indonesia: Utang Luar Negeri Indonesia Turun di Februari 2025, Struktur Tetap Sehat dan Terkendali

Bank Indonesia (BI) melaporkan kemarin bahwa posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2025 tercatat menurun menjadi USD 427,2 miliar dari USD 427,9 miliar di bulan sebelumnya, dengan pertumbuhan tahunan melambat menjadi 4,7%.
Read more Next